Awas Tertipu! Belanja Online
Saat ini sudah
tidak asing lagi yang namanya belanja online atau lebih tepatnya online shop.
Banyak orang pun tiba-tiba berubah menjadi pedagang memanfaatkan momen
konsumtif ini. Peritel pun berharap untuk meraup untung besar di masa-masa ini.
Namun, jika tak mengenalnya dengan baik, Anda bisa tertipu dan merugi.
Suatu pagi di
sebuah kedai kopi seorang Bapak dengan mimik kesal bercerita kepada temannya.
“Saya kemarin kena tipu! Mau beli mobil di online tapi ternyata uang saya dibawa
lari!” tukasnya marah. Ia lantas menceritakan kronologis kejadiannya.
Cerita dimulai
dari ketertarikannya terhadap mobil bekas yang ditawarkan online. Untuk
mencegah penipuan, si Bapak sudah menguji penjual untuk menunjukkan
bagian-bagian tertentu mobil. “Saya mau lihat mesin, dia kirim fotonya. Saya
mau lihat surat kendaraan, dia lihatin dokumennya. Itu meyakinkan banget kan?
Karena percaya saya transfer uang ke dia, taunya ngga ada kabar berikutnya.”
Cerita seperti
ini bukan tak mungkin jadi pengalaman Anda juga. Hal-hal seperti ini yang
kadang membuat orang enggan berbelanja online. Keengganan lain akibat
ketidaksesuaian antara foto yang disajikan di website dengan barang yang
dikirimkan ke pembeli. Keinginan untuk menyentuh produk yang dijajakan jadi
penghalang lain mengapa seseorang malas melakukan transaksi online.
Namun proses
belanja yang dinilai butuh proses lama menjadi alasan terbesar pengguna
internet di Indonesia malas berbelanja online. Sebab, dari proses berbelanja
hingga barang sampai, pengguna mesti menunggu beberapa waktu terlebih dulu
hingga barang ada di tangan. Hal ini terungkap dari hasil penelitian APJII
bekerjasama dengan Puskakom UI. Meski banyak keengganan, namun setengah dari
pengguna internet Indonesia berencana akan berbelanja online.
TIPS
Tetap Aman Belanja Online
Berbelanja online memang asyik,
tapi Anda perlu waspada ketika berbelanja. Waspada atas apa yang Anda beli dan
waspada atas ancaman penjahat cyber yang mengintai. Saat berbelanja, perhatikan hal
berikut:
- Pastikan ketika membeli produk atau jasa dari orang lain, mereka terpercaya dengan mengecek reputasi mereka. Jangan malas untuk melakukan pengecekan dan rajin membaca testimoni. Pastikan pula testimoni yang Anda baca berasal dari orang yang dapat dipercaya.
- Pertimbangkan pilihan pembayaran. Bagi mereka yang terbiasa belanja online dengan kartu kredit, cara pembayaran ini menawarkan perlindungan sebab ketika terjadi penipuan, bank penerbit bisa menarik kembali uang yang telah dibayarkan. Kelemahannya, data kartu ini mudah dicuri. Jika anda menggunakan metode transfer, akan lebih aman menggunakan layanan rekening bersama yang terpercaya. Bank tertentu ada pula yang menawarhan kartu debit online.
- Cek dua kali detil belanja Anda sebelum melakukan pembayaran. Perhatikan apakah ukuran baju sudah tepat, spesifikasi perangkat elektronik sudah tepat, jadwal berangkat tiket pesawat atau pesanan hotel Anda sudah benar.
- Jangan membalas email dari perusahaan yang tidak Anda kenal. Apalagi jika email ini meminta data pribadi. Waspada juga dengan email yang menyerupai email dari bank atau layanan e-commerce yang Anda gunakan. Terutama ketika email itu meminta data finansial dan data pribadi. Cek tiap detail email untuk memastikan keasliannya.
- Sebelum memasukkan data kartu kredit dan data finansial lain di website, pastikan linknya aman. Cararnya:
2. Alamat situs dimulai dengan ‘https://’. huruf ‘s’ berarti ‘secure’ alias aman.
3. Jika Anda rajin memperbarui browser, maka ketika simbol gembok muncul, maka panel alamat situs akan berwarna hijau.
4. Beberapa website akan mengarahhan ke situs pihak ketiga ketika akan melakukan pembayaran. Pastikan situs ini aman sebelum pembayaran dieksekusi.
- Periksa privacy policy dan aturan pengembalian barang dari penjual atau situs e-commerce yang Anda belanjakan. Situs yang memiliki kebijakan pengembalian, memungkinkan Anda mengembalikan barang jika tidak cocok atau tidak sesuai dengan pesanan.
- Selalu logout dari situs e-commerce begitu selesai berbelanja. Jangan sampai akun Anda dimanfaatkan orang lain. Menutup browser saja tidak menutup akun Anda.
Waspadai Perangkat Anda Saat Belanja Online
Bukan cuma waspada dengan siapa
Anda bertransaksi dan seberapa aman situs tempat Anda bertransaksi. Anda juga
perlu curiga dengan perangkat yang Anda gunakan untuk bertransaksi,
jangan-jangan PC, laptop, smartphone atau tablet Anda sudah terinfeksi malware.
Kasus sinkronisasi token yang menimpa pengguna internet banking BCA beberapa
waktu lalu juga terjadi akibat perangkat pengguna yang terinfeksi malware Zeus.
Maka perhatihan tips berikut.
- Pastikan perangkat Anda bersih. Gunakan software keamanan, browser, dan sistem operasi terbaru saat berbelanja online lewat PC. Pembaruan adalah cara terbaik mencegah virus, malware, dan ancaman online lainnya.
- Gunakan password yang panjang dan kuat. Kombinasikan huruf kapital dan huruf hecil, tambahan tanda baca juga kian memperkuat password Anda.
- Satu akun satu password. Berat memang mengingat password berbeda untuk tiap akun. Tapi demi keamanan baiknya memang tiap akun punya password yang unik.
- Saat ragu dengan pesan yang Anda terima, jangan hiraukan. Link yang diterakan pada teks email, tweets, posts. dan iklan online seringkali dijadikan celah para penjahat cyber untuk menginfeksi perangkat Anda. Ketika tampak mencurigakan, bahkan jika Anda kenal dengan pemberi pesan, baiknya langsung dihapus atau tandai sebagai junk email.
- Hati-hati dengan wifi hotspot. Batasi hal yang Anda lakukan ketika terhubung dengan wifi ini, sebab jaringan ini seringkali bisa diterobos penjahat cyber dan ia bisa mengintip dan mencuri data pribadi Anda. Atur keamanan perangkat untuk membatasi akses pada perangkat Anda.
- Berpikir sebelum bertindak. Hati-hati ketika ada tawaran yang memicu Anda untuk berbuat tergesa-gesa. atau menawarkan sesuatu yang terlalu indah, dan menanyakan informasi pribadi.
Sumber: CHIP Magazine
Comments
Post a Comment