Review Rise of The Tomb Raider
Setelah sebelumnya Rise of the Tomb Raider (RotTR) hanya
eksklusif rilis di Xbox One dan Xbox 360 pada bulan November 2015 lalu, kini
RotTR juga hadir dalam versi PC yang direncanakan rilis untuk PlayStation 4
pada akhir 2016 nanti. Meski begitu, dalam waktu sekitar dua bulan saja game
ini sudah tidak akan berstatus “eksklusif” lagi. Hal ini tentu menimbulkan
pertanyaan bagi beberapa penikmat game. Apakah RotTR tidak cukup bagus? Atau
sepi peminat pada console besutan Microsoft? Well, dalam Game Review kali ini,
kami membahasnya untuk Anda.
RotTR merupakan game bergenre action adventure dengan
pemeran utama wanita bernama Lara Croft. Game ini dikembangkan oleh Crystal
Dynamics, dan dipublikasikan oleh Square Enix. Tomb Raider kali ini merupakan sekuel
dari seri sebelumnya yang hadir pacla 2013 lalu dengan judul “Tomb Raider” yang
sama-sama dibuat oleh Crystal Dynamics.
Jalan Cerita
RotTR mengambil setting waktu satu tahun setelah “Tomb
Raider”, dan berlatar tempat di Siberia. Lara Croft mempunyai misi untuk menemukan
The Divine Source, Secret of Immortality (Rahasia untuk hidup abadi). Lara
harus menemukannya lebih dulu karena sebuah kelompok bernama Trinity juga mengincarnya.
Trinity merupakan sebuah kelompok antagonis yang memanfaatkan benda-benda suci
dan supranatural untuk kepentingan pribadi. Kelompok tersebut dipimpin oleh
Konstantin, ia percaya bahwa dirinyalah yang dipilih oleh Tuhan untuk menemukan
The Divine Source sehingga bisa hidup dengan abadi.
Gameplay
RotTR merupakan game dengan sudut pandang third-person.
Seiring berjalannya plot, pemain akan menemukan gedung-gedung kuno berisikan
musuh, teka-teki hingga puzzle yang harus dipecahkan untuk melanjutkan quest. Selain
itu, terdapat juga rintangan yang membutuhkan kecepatan tangan dan ketepatan
seperti memanjat dan melompat. Pemain juga akan dibekali peralatan seperti senjata
dan gadget yang bisa di-upgrade pada sistem leveling.
RotTR mempunyai fitur crafting, pemain bisa memanfaatkannya
untuk membuat item yang dapat digunakan pada senjata. Misalnya, pemain dapat membuat
panah menjadi beracun, berbahan peledak hingga menjadikannya sebagai alat untuk
memanjat. Untuk melakukan crafting, pemain bisa mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan
melalui tumbuhan, binatang, serta elemen alam lainnya seperti kayu, batu, dan
lain-lain.
Tidak ketinggalan, RotTR juga menghadirkan sistem cuaca dan perpindahan
siang malam yang mempengaruhi karakter manusia dan binatang. Contohnya, untuk
carfting Hardier Winter Coat, Lara harus memburu serigala jenis langka yang
hanya keluar pada cuaca dan waktu tertentu.
Untuk combat style, pada RotTR pemain diberikan banyak
pilihan untuk stealth dan sneak attacks. Lara dapat melumpuhkan musuh melalui
semak-semak hingga pohon, dan memanfaatkan elemen-elemen gedung ataupun objek-objek
yang ada. Sebagai contoh, pemain dapat membakar objek menggunakan molotov dan
menjatuhi lawan, atau membuat noise dan mengalihkan musuh dengan memanah objek.
Selain itu, pemain juga akan dibekali senjata melee yang dapat digunakan untuk
melakukan sneak attacks, serta lockpick untuk membuka peti dan juga pintu.
Fitur terakhir yang kami bahas selanjutnya adalah fitur
Expedition, yaitu fitur di luar jalan cerita utama yang dapat dimanfaatkan oleh
pemain. Melalui fitur ini pemain dapat membuat tantangan tersendiri, mulai dari
tingkat kesulitan, senjata dan gadget yang dibawa, skill yang dibutuhkan hingga
misi diinginkan. Sebuah fitur yang cukup fun terutama saat pemain merasa
kebosanan setelah menamatkan story mode.
Grafis
Grafis merupakan persoalan yang cukup subjektif karena akan
sangat bervariasi sesuai dengan spesifikasi pemainnya. Namun, mengingat game
ini sebelumnya hanya eksklusif pada console Xbox, tentu tidak akan membutuhkan
spesifikasi PC yang “wah” untuk memainkannya.
Dengan GTX 650 2GB atau Radeon HD 7770 2GB RotTR sudah bisa dimainkan.
Pada kesempatan kali ini, kami memainkan RotTR menggunakan GTX 960 2GB, Intel
Core i5 4690, serta RAM 16GB. Hasilnya? Cukup stabil pada fps 60, dengan
setting medium 1080p. Terdapat beberapa fps drop pada area tertentu. Namun, hal
ini bukan karena masalah GPU semata. Faktor load saat memasuki area tertentu
juga berimbas pada fps yang sedang berjalan.
Jika Anda termasuk gamer yang mementingkan grafis, tentunya
RotTR sangat bisa diandalkan. Developer membuat cut-scene dan intro quest menjadi
lebih sinematik. Tidak perlu waktu lama, penmain dapat menikmati pemandangan
alam Siberia yang mengagumkan saat memulai game.
Sementara itu, bagi gamer yang lebih menggemari karakter
wanita pada game dijamin akan jatuh cinta dengan karakter Lara Croft. Memiliki
raut wajah yang berbeda dengan seri sebelumnya tidak lantas memudarkan karisma
Lara Croft pada RotTR kali ini.
Kesimpulan
Jika Anda mencari sebuah game puzzle yang dipenuhi dengan
tantangan, RotTR sangat patut Anda mainkan. Perlu diingat RotTR merupakan game action
adventure, dan bukanlah game open world. Pemain akan dipaksa mengikuti plot
dengan elemen dan fitur-fitur tambahan yang telah dibahas sebelumnya. Dengan
budget sekitar Rp570.000 RotTR sudah bisa Anda beli melalui game shop dan juga
portal game online.
Website : www.tombraider.com/us
OS : Windows 7 64-bit
Processor : Intel Core i3-2100 / AMD equivalent
Memory : 6 GB RAM
Graphics : GTX 650 2 GB / Radeon HD 7770 2 GB
DirectX : Version 11
Storage : 25 GB available space
Sumber : PC Media Magazine
nice info min, makasih sudah share...
ReplyDeletehttp://cody.id/produk/alat-cuci-ultrasonic/
You could be qualified to get a free Sony PlayStation 4.
ReplyDelete