Mengenal dan Kiat Menghadapi Malware atau Virus
Data Anda menghilang dan komputer Anda tiba-tiba
menjadi lambat? Jangan-jangan malware yang menjadi dalangnya. Untuk itu, kenali
berbagai serangan malware dan cara menghadapinya.
Tipe
Malware
1. Virus
Diciptakan untuk mencuri informasi, merusak komputer
dan jaringan, menciptakan botnet, mencuri finansial, menyalurkan iklan, dan
lainnya. Virus (seperti virus pada tubuh manusia) mampu menduplikasi diri dan
menular ke komputer lain. Virus biasanya merusak file atau mengubah file pada
komputer target.
Untuk bisa bekerja, virus harus disuntikkan ke file
executable. Ketika file executable yang terinfeksi tadi dijalankan, maka virus
mengeksekusi kode dan akan menyebar ke file executable lainnya. Virus akan
langsung bekerja saat pengguna mengklik atau mengaktifkan file yang terinfeksi.
2. Spyware
Digunakan untuk memata-matai aktivitas pengguna
komputer. Teknik memata-matainya bisa dengan memonitor aktivitas Anda,
mengumpulkan data ketikan pada keyboard (keylogger), juga mengumpulkan data
(informasi akun, login, data finansial), dan lainnya. Spyware juga memiliki
kemampuan tambahan seperti, memodifikasi pengaturan keamanan, software,
browser, hingga interface koneksi.
Penyebaran infeksinya bisa dilakukan dengan
menumpang pada worm, virus, atau trojan.
3. Trojan
Nama trojan diambil dari taktik perang Yunani Kuno
menggunakan hadiah kuda kayu raksasa untuk mengalahkan Troya. Kuda kayu raksasa
ini diberikan sebagai hadiah bagi Troya. Padahal pasukan Yunani bersembunyi
didalam kuda tersebut. Pasukan siap menyerbu, begitu kuda kayu masuk ke dalam
benteng kota Troya. Hal serupa dilakukan trojan pada PC.
Trojan menyusup atau menyamar sebagai software yang
terlegitimasi (asli). Begitu software diinstall, trojan pun bekerja. Apalagi
jika ia membawa muatan (payload). Baik berupa virus, bot, atau lainnya.
4. Worm
Worm tidak menginfeksi file seperti virus. Worm
berseluncur di jaringan, ia tak perlu bantuan pengguna untuk bisa menduplikasi
diri dan menyebar. Jika Worm membawa payload alias script berbahaya, ia bisa
digunakan untuk tujuan jahat seperti mencuri data, menghapus file, memasang
backdoor, atau membuat botnet.
Worm memanfaatkan celah keamanan pada sistem
operasi. Infeksi worm biasanya memberi efek buruk pada jaringan. Sebab, worm
akan mereplikasi dirinya ke seluruh jaringan dan membuat jaringan menjadi
lambat karena lalu lintas jaringan naik.
5. Ransomware
Malware ini akan mengunci komputer Anda. Sebagai
gantinya, Anda mesti mengirimkan sejumlah uang sebagai tebusan (ransom).
Penguncian dilakukan baik dengan melakukan enkripsi file (cryptolocker) di
harddrive atau mengunci seluruh sistem dan menampilkan pesan agar pengguna
segera membayar tebusan. Teknik lain menggunakan CTB (Curve-TOR-Bitcoin)
Locker. CTB Locker mengenkripsi mesin pengguna, menggunakan server malicious
(the onion router), dan meminta tebusan berupa bitcoin. Mengapa? Bitcoin
digunakan untuk menghindari akses perbankan konvensional sehingga mereka bisa
terlacak sebagai kriminal. Namun sayangnya, membayar para penjahat ini tidak menjamin
data Anda akan kembali.
Ransomware menyebar seperti worm, mendarat di salah
satu komputer lewat pengunduhan file atau lewat kerentanan jaringan.
6. Rootkit
Ini adalah tipe malware yang dirancang agar panjahat
cyber bisa mengendalikan komputer Anda dari jarak jauh. Hebatnya, otoritas
rootkit setara dengan sistem operasi, melebihi kedudukan administrator.
Sehingga, pemasang rootkit punya kendali penuh untuk memerintah software dan
hardware komputer Anda. Instalasi anti malware atau script yang diberikan untuk
menghentikan rootkit pun bisa dibelokkan. Apalagi rootkit tersamar, membuat
kita tak sadar keberadaaannya. Rootkit bisa juga datang dengan muatan (payload)
dimana mereka menyembunyikan program lainnya seperti virus dan keylogger.
Rootkit menginfeksi dengan memanfaatkan celah
keamanan pada software, aplikasi, sistem operasi, juga pengunduhan.
7. Bot
Awalnya bot digunakan untuk membantu melakukan
aktivitas berulang secara otomatis, tak ada maksud jahat. Tapi belakangan bot
digunakan untuk mengendalikan komputer kita tanpa sadar untuk mengakses situs
tertentu (botnet). Serangan semacam ini dikenal sebagai DdoS. Serangan ini
tujuannya memanggil semua komputer yang telah diinfeksi bot untuk mengakses
otomatis situs tertentu. Sehingga server situs tersebut akan kelebihan beban
trafik dan down. Selanjutnya, situs pun tak bisa diakses pengguna. Kegunaan
lain, digunakan sebagai spambot yang menampilkan iklan di situs, sebagai
webspider yang mengorek data di server, dan untuk mendistribusikan malware yang
menyamar untuk diunduh. Website bisa menanggulangi bot dengan tes CAPTCHA yang
membuktikan akses trafik yang datang berasal dari manusia atau bukan. Demi
keamanan, tak mengapa kalau tes ini sedikit menggangu kenyamanan saat browsing,
bukan?
Penyebarannya, bisa dengan menumpang pada worm,
virus, atau trojan.
8. Backdoor
Backdoor dapat melindungi diri dari pendeteksian dan
pembuangan dari sistem (jika ketahuan). Peretas yang berhasil masuk sistem
menggunakan backdoor bisa membuat hak akses sebagai administrator jaringan dan
sistem. Jika pemilik jaringan atau sistem menyadari bahwa sistemnya telah
diserang dan menutup semua kerawanan yang diketahui dalam sistemnya (tapi tidak
mendeteksi adanya backdoor yang terinstalasi), penyerang masih dapat mengakses
sistem tanpa ketahuan. Apalagi setelah dirinya mendaftarkan diri sebagai
pengguna yang sah di dalam sistem atau jaringan tersebut. Inilah backdoor yang
ditinggalkan peretas. Dengan memiliki hak sebagai administrator jaringan, ia
pun dapat melakukan hal yang dapat merusak sistem atau menghilangkan data.
Dalam kasus seperti di atas, cara yang umum digunakan adalah dengan melakukan
instalasi ulang terhadap sistem atau jaringan, atau dengan melakukan restorasi
dari cadangan/backup yang masih bersih dari backdoor.
Backdoor bisa masuk dengan menumpang trojan yang
dipaketkan bersama shareware atau software gratis. Untuk itu, berhati-hatilah
dengan iklan pop-up yang mencul seperti notifikasi windows biasa yang
menyertakan tombol yes dan no. Tombol apapun yang Anda klik, memicu jalannnya
pengunduhan dan instalasi otomatis.
Antivirus
Penyelamat PC
Sebuah Anti Virus akan sangat menolong para pengguna
perangkat komputer dari kehilangan data, pencurian informasi, serta kerusakan
hardware dan software. Oleh karena itu, jangan pernah lupa untuk melakukan
instalasi program ini pada perangkat komputer Anda!
Beda
Antivirus dan Internet Security
Kita mengenal software keamanan sebagai layanan anti
virus. Tetapi ancaman keamanan makin berkembang. Terutama memanfaatkan internet
sebagai media penyebarannya. Maka, penyedia software keamanan juga mengembangkan
varian produknya jadi bukan hanya anti virus, tapi juga menyediakan software
internet security. Anti virus tetap ada, tapi hanya akan memindai kerawanan keamanan
di mesin Anda. Sementara internet security juga mengamankan kegiatan
berinternet Anda. la akan memberi peringatan terhadap situs, link, dan unduhan
berbahaya yang berisi malware. Pembaruan data malware juga dilakukan secara
berkala agar lebih sigap mengenali malware dengan melakukan sinkronisasi data
malware dengan pusat data masing-masing.
Terlanjur
Terkena Virus? Ini Solusinya
Hal yang paling menyebalkan dalam memakai komputer
adalah pada saat perangkat yang selama ini bisa berjalan dengan lancar secara tiba-tiba
terkena malware. Entah apakah kita lupa melakukan update database antivirus
atau memang belum memasang anti virus, kejadian ini tetap saja membuat pengguna
menjadi panik. Hal yang paling mudah dilakukan oleh beberapa orang adalah langsung
melakukan format hard disk dan melakukan instal ulang sistem operasi yang digunakan.
Padahal, hal ini memang dapat memakan waktu yang cukup lama.
Pada saat komputer Anda terinfeksi malware, tentu
saja saatnya sang antivirus bekerja. Pada beberapa kasus, melakukan instalasi
anti virus sudah memberikan pemecahan masalah. Sayangnya, saat ini sangat
banyak malware yang dapat melakukan penggandaan secara langsung, sehingga saat
antivirus menanggulangi / menghapus / menghilangkan satu file malware, malware
yang sama pada file berbeda langsung melakukan penggandaan. Oleh karena itu,
anti virus pun tidak bisa memberikan solusi.
Pada dasarnya, sebuah malware akan berjalan pada
satu sistem operasi saja. Misalkan, sebuah hard disk dengan sistem operasi
Windows yang penuh dengan virus tidak akan berbahaya saat ditancapkan pada komputer
dengan sistem operasi Linux. Bahkan, saat ditancapkan pada sebuah sistem
Windows yang diamankan dengan sebuah anti virus pun juga dapat diselamatkan. Akan
tetapi bagaimana saat kita tidak memiliki sistem operasi lain?
Beberapa produsen anti virus saat ini sudah
mengeluarkan sebuah software yang umum dikenal sebagai rescue disk atau
bootable anti virus. Dengan menggunakan sebuah rescue disk, sebuah sistem yang
sudah tidak dapat menjalankan Windows pun memiliki peluang besar untuk kembali
seperti semula.
Namun harus diingat bahwa prosedur yang kami berikan
membutuhkan sebuah PC yang masih sehat, sebuah DVD Writer atau Flash Disk, koneksi
internet, dan komputer yang rusak pun harus dapat melakukan booting dari DVD
atau Flash Disk. Dari sekian banyak aplikasi, kami mengambil contoh dengan menggunakan
Windows Defender Offline dari Microsoft dan melakukan langkah ini pada PC yang
masih sehat.
1. Download
Windows Defender Offline, dengan langsung membuka halaman
resminya pada http://windows.microsoft.com/en-US/windows/what-is-windows-defender-offline.
2. Tentukan
tipe Windows Anda, Jika menggunakan Windows dengan
arsitektur 64-bit, downloadlah dengan menyesuaikan versi Windows Anda. Jika
Anda lupa atau tidak pasti mengenai versi Windows yang dimiliki, gunakan saja
versi 32-bit.
3.
Tentukan media yang
ingin digunakan, Kami menyarankan agar Anda menggunakan
sebuah flash disk karena memiliki akses data yang lebih cepat dibandingkan sebuah
CD atau DVD.
4.
Tunggulah beberapa saat,
karena software akan melakukan download sampai dengan 300 MB. Pastikan koneksi internet
Anda tidak terputus.
5.
Lakukan restart PC yang
terinfeksi dan boot melalui media yang telah dipilih,
setelah langkah ke 4 di atas selesai dilakukan. Anda harus terlebih dahulu
melakukan beberapa setting di BIOS atau mengubah urutan boot drive melalui
shortcut (biasanya dengan tombol F10) pada saat POST. Jika Anda memilih flash
disk, pilihlah booting dengan menggunakan flash disk dan jika menggunakan CD
atau DVD, pilihlah drive optikal Anda untuk booting.
6.
Pindai hard disk komputer
dengan menggunakan Windows Defender Offline. Program
Windows Defender Offline yang di-download sebelumnya sudah menggunakan database
virus terbaru yang dimiliki oleh Microsoft. Oleh karenanya, pengguna tidak perlu
lagi melakukan update saat memindai komputer yang terinfeksi.
7.
Bersihkan Malware yang
mengganggu saat terdeteksi, akan tetapi yang harus diingat
adalah ada beberapa file terpercaya yang sering dianggap sebuah malware. Oleh karena
itu, ada baiknya Anda melihat file mana saja yang akan diberishkan dan file mana yang
menurut Anda aman untuk disimpan.
8.
Boot Komputer Anda
setelah selesai memindai malware, dan rasakan apakah
komputer sudah kembali tanpa gangguan seperti semula. Lakukan pindaian ulang dengan
menggunakan anti virus yang ada pada komputer Anda. Jangan lupa untuk melakukan
update database virus agar semua malware dapat terdeteksi dan program anti
virus dapat melakukan pengamanan terhadap komputer Anda.
Kesimpulan
Jika memiliki dana lebih serta tidak ingin membayar
paket keamanan yang lebih lengkap, penggunaan internet secunty sepertinya
memiliki keseimbangan yang terbaik antara harga berbanding feature dan performa.
Hal ini memang banyak feature yang ditawarkan oleh paket keamanan total yang
sudah ada pada sebuah browser atau langsung dari sistem operasinya. Selain itu,
belum tentu semua feature ekstra yang ditawarkan juga diperlukan untuk sehari-hari.
Dengan penggunaan RAM yang lebih irit serta tidak
mengambil daya hitung prosesor tentu saja perangkat internet security dapat dijalankan
bersama dengan sebuah game tanpa mengganggu kinerjanya. Dewasa ini sudah banyak
komputer terhubung dengan lnternet sehingga paket lnternet security akan
memberikan keamanan ekstra yang selalu akan dibutuhkan, seperti firewall.
Sumber : CHIP Magazine
I have been using AVG security for many years, I'd recommend this product to all you.
ReplyDeletekalau sudah terserang virus malware itu yang susah...
ReplyDeletehttp://cody.id/produk/blower/
YoBit allows you to claim FREE CRYPTO-COINS from over 100 distinct crypto-currencies, you complete a captcha one time and claim as many as coins you want from the available offers.
ReplyDeleteAfter you make about 20-30 claims, you complete the captcha and keep claiming.
You can click on claim as many times as 30 times per one captcha.
The coins will held in your account, and you can exchange them to Bitcoins or any other currency you want.
If you are trying to BUY bitcoins online, Paxful is the ultimate source for bitcoins as it allows buying bitcoins by 100's of different payment methods, such as Western Union, MoneyGram, PayPal, Visa, MasterCard, American Express and even exchanging your gift cards for bitcoins.
ReplyDelete