Merakit Wahana Drone Sendiri
Belakangan ini pesawat tanpa awak atau yang dikenal
dengan istilah drone, tengah menjadi tren. Karena itu, kali ini kita akan
membahas sekilas tentang bagaimana merakit wahana tersebut sendiri, baik untuk
hobi, ataupun kebutuhan videografi dan fotografi.
Untuk merakit wahana pesawat tanpa awak atau drone,
Anda harus terlebih dahulu mempersiapkan komponen-komponen utamanya. Berikut
ini hal-hal yang perlu Anda ketahui, dan perlu disiapkan untuk merakit drone
sendiri:
1. AIRFRAME
Airframe merupakan rangka bodi yang membentuk drone.
Semua peralatan elektronik pendukung, akan ditempatkan pada airframe ini.
Airframe bisa dibuat menggunakan Alumunium batangan,
atau frame kit yang telah jadi. Dengan Alumunium, Anda dapat membuat sendiri ukuran
rangka yang diinginkan. Alumunium berukuran 1x1 cm bisa didapat di toko
bangunan, dengan harga sekitar Rp 12.000 sampai dengan Rp 15.000 permeter.
Airframe sebuah multirotor biasanya berukuran diameter standar 450 atau 550 mm.
Untuk bodi platnya sendiri, dapat menggunakan papan
PCB atau Acrylic. Kami menyarankan untuk menggunakan bahan dasar adalah fiber
poxy, agar kokoh dan ringan. Dalam memotong dan melakukan pemboran pada lubang
baut, usahakan sepresisi mungkin untuk meningkatkan kestabilan drone.
Pada layer bawah, terdapat sebuah Power Distribution
Board yang nantinya sebagai pembagi arus, dari baterai ke masing-masing motor.
Setelah semua komponen dan bahan airframe telah
siap, maka saatnya merakit sesuai dengan desain yang telah dibuat.
2.MOTOR DAN PROPELLER
Motor yang digunakan adalah jenis motor BLDC
(Brushless) dengan spesifikasi KV yang kecil, dan thrust (daya angkat) yang
besar. Berbeda dengan motor yang banyak digunakan pada pesawat Remote Control
(RC) yang menggunakan KV berskala tinggi.
Motor seperti pada gambar di bawah ini, bisa didapatkan
di http://kamkits.com dengan harga Rp 275.000/pcs. Dengan performanya yang
baik, SunnySky merupakan motor yang cukup banyak digunakan baik oleh kalangan
pemula, ataupun profesional.
Propeller adalah baling-baling yang dipasang pada
motor. Bahannya beraneka ragam dari berbagai jenis dan ukuran. Biasanya, tiap
motor telah merekomendasikan propeller yang sesuai dengan spesifikasinya masing-masing.
3.ESC (ELECTRONIC SPEED CONTROLLER)
ESC ini merupakan driver untuk penggerak motor agar
berputar dan juga menyuplai arus dari baterai ke motor.
ESC ini tersedia di http://store.aerobotik.com
dengan kisaran harga Rp 210.000/pcs. Jadi, masing-masing ESC berfungsi untuk
tiap motor. ESC yang digunakan pada multirotor disarankan telah diupgrade menggunakan
firmware Simonk, karena cara kerjanya lebih efisien dibanding ESC yang biasa
dipakai pada pesawat RC.
4.FC (FLIGHT CONTROLLER)
Flight Controller atau FC begitulah orang menyebutnya,
komponen ini merupakan rangkaian sistem minimum yang bertindak sebagai otak
dari drone. Berisi sensor-sensor pendukung yang berfungsi untuk mengatur drone.
Biasanya, para profesional menggunakan FC DJI Naza dengan kisaran harga Rp
3.000.000 sampai dengan Rp 4.000.000/pcs, atau DJI Wookong-M yang dibandrol dengan
kisaran harga mencapai Rp 15.000.000/pcsnya.
Akan tetapi, jangan khawatir dikarenakan Hobi ini
memang menguras isi kantong. Di beberapa ecommerce, tersedia berbagai macam
Flight controller dengan harga ekonomis. Seperti Ardupilot misalnya, yang
ditawarkan seharga Rp 2.600.000, KK Board Rp 700.000, dan Multiwii SE dengan harga
Rp 425.000. Perbedaannya adalah dibutuhkan sedikit usaha, dan pengalaman dalam
melakukan setting/tuning FC, serta beberapa fitur extra yang tidak dimiliki.
5.REMOTE CONTROL RC
Untuk mengendalikan drone, maka digunakan sebuah
Remote Control (RC). Remote yang digunakan minimal memiliki 4 channel (Aileron,
Elevator, Throttle, Rudder). Jenis Remote yang banyak digunakan adalah Turnigy
9x(9 Channel) 2.4 GHz dengan harga Rp 1.000.000-Rp 2.000.000/pcs, dan sudah
termasuk receiver.
Jika menggunakan receiver dengan dua antena, maka
sudut antara dua antena tersebut dibentuk 900, agar polarisasi dan sinyal yang
dihasilkan bisa maksimal.
6.BATERAI
Baterai yang digunakan untuk wahana multirotor ini
adalah jenis baterai Lipo (Lithium Polymer). Spesifikasi baterai digunakan
beragam mulai dari 2200, 3000, sampai 5000 mAh dengan jumlah cell yang biasa
digunakan adalah 3 cell (12 Volt). Beragam baterai bisa didapatkan di http://papacomputer.com/
mulai dari harga Rp 400.000 hingga Rp 700.000/pcs. Akan tetapi baterai ini juga
harus disesuaikan dengan spesifikasi motor dan ESC, karena apabila tidak sesuai
dapat membakar dan merusak komponen lainnya.
7.KAMERA DAN GIMBAL (STABILIZER)
Perlengkapan tempur terakhir yaitu kamera.
Sebenarnya banyak jenis kamera yang bisa digunakan, tetapi kamera yang paling
efektif, efisien dan banyak digunakan untuk Hobby ini adalah GoPro Hero dan Mobius
Action Cam.
Kamera ini tersedia di pasaran dengan harga Go Pro Hero
4 Rp 7.000.000 atau Xiaomi Yi seharga Rp 1.500.000. Kamera ini bisa didapatkan
di www.bhinneka.com, atau di beberapa toko kamera besar di kota Anda.
Nah, gimbal atau stabilizer kamera termasuk komponen
optional yang termasuk penting, karena tanpa ini pun sebenarnya anda telah bisa
mengambil foto atau video udara. Gimbal ini berfungsi untuk menjaga kamera agar
tetap pada posisinya. Harga gimbal ini juga bervariasi, bahkan hingga
Rp15.000.000.
Sumber: CHIP Magazine
keren ya kalau bisa merakit drone sendiri ini...
ReplyDeletesolder uap